Minggu siang dan jika mengacu pada hari jawa saat itu bertepatan dengan hari kliwon saya dan beberapa pecinta mbolang pergi mendaki bersama kesalah satu puncak tebing tepatnya di daerah rumpin Bogor Jawa Barat. Pendakian saya kali ini merupakan pendakian yang kedua setelah beberapa waktu yang lalu melakukan pendakian ditempat yang sama yaitu di gunung munara. Bedanya pendakian pertama saya lakukan sendirian dan pendakian kedua ini dilakukan beramai ramai dengan jumlah personil 14 orang.
Ke 14 teman ini berasal dari Tiga wilayah, Yaitu Tangerang, Tangerang selatan dan Jakarta Barat.
pada tulisan kali ini saya tidak akan membahas tentang gunung munara nya, karena sudah dibahas di postingan sebelumnya ( Klik di SINI ), tapi hanya akan berbagi foto dan ceritanya saja.
Tepat jam 12.00 siang ketika terik matahari pada puncaknya kami sampai dilokasi parkir, itu artinya kami akan mendaki pada waktu panas sekali, Itu yang ada pada benak teman teman yang lain karena belum pernah kesini, padahal sebenarnya banyak pepohonan, jadi walaupun tengah hari suasana tetap adem sidem gerr.
Setelah parkir kami menuju warung untuk membeli bekal minuman jajan dan lain lain, nah ketika sedang jajan ternyata mas Aris Dianto dari Tangerang selatan nyusul dan akhirnya bergabung untuk mendaki bersama.
Bismillah, pendakian dimulai dengan wajah wajah sok kuat karena notabene asal kami juga dari nggunung jadi tidak kaget jika hanya sekedar naik naik ke puncak gunung. Tapi karena memang sudah lama tidak pernah jalan naik turun gunung, maka belum sampai di pos satu saja sudah berhenti dah ngap ngap an hihi.
Celotehan celotehan lucu keluar dari mulut kami mengiringi semakin terdengar kerasnya suara napas ngos ngosan beserta keringat yang membasahi baju.
Selangkah demi selangkah akhirnya sampailah kami di puncak walau ternyata memakan waktu kurang lebih satu jam an.
sekitar satu jam lebih kami berada di puncak munara menikmati pemandangan alam sekitar dari puncak gunung.
Tiba tiba setetes air menetes di lengan, itu artinya sebentar lagi akan hujan, dan artinya lagi jika hujan maka prosesi turun gunung akan menjadi lebih extreme karena jalanan menjadi sangat licin.
Ah benar saja pas turunnya beberapa personil mengalami insiden kepleset, walhasil celana jadi penuh lumpur. belum lagi sepatu Mbak Imeey yang sampai jebol, akhirnya di buang ditengah jalan dan nyeker sampai di parkiran hihi.
Dibawah gunung munara tepatnya didekat parkiran, ada aliran sungai yang oleh masyarakat sekitar digunakan untuk Nyuci dan renang anak anak, dan disitu jugalah kami membersihkan lumpur lumpur yang menempel di sepatu dan baju.
Sesaat setelah bebersih melihat jam sudah pukul 17.20 ternyata, maka dari itu kami harus segera menyudahi acara mbolang kali ini dan menuju acara gelang sepatu gelang.
Mari pulang marilah pulang marilah pulang bersama samaaa.
Thannk To :
Bro Ichwan Jakbar
Sist Endah Puspitasari Jakbar
Bro Arisdianto dan Putranya Tagsel
Bro Buday, Karto Toying, Mas jay, Erdha, Bambang
Sist Lastryandriani, Dian,Dini,Imeey
Dan inilah cekrak cekrek ala kadarnya :
Batu dipuncak Munara
Diatas jembatan Sungai sebelum rute nanjak
Mulai Nanjak
Mulai lelah dan berhenti disela sela batu besar dibawah akar pohon
Bedandilan
Kopi segelas 12.000 . Mantab bang rasanya
Sebentar lagi bang.. hayuuukkk
Ayooo kamuu bisaaaaa...
Dan setelah penuh perjuangan Puncak munara berhasil kami pijak. Horeeeee haha
Puncak 2
Pemandangan dari puncak munara
Bikin kaki kesemutan jika melihat bawah
Ditempat saya berdiri ngambil gambar ini, disinilah sebenarnya andrenalin di uji. Beberapa orang nyoba ke batu ini dan walhasil muka jadi pucat haha
Ser ser